Aloha! Bayi ke-dua udah makin besar, makin ketat lagi jagainnya. Udah aktif sana-sini, setiap hari adaaa aja jatuhnya. Yang paling bikin was-was itu kalau dia lagi tidur, bisa ga terprediksi, udah di-halang-halang-in juga masih bisa jatuh. Memang, saat bayi sudah mulai aktif bergerak, ia akan rentan terjatuh saat belajar tengkurap, merangkak, dan berjalan, tidak terkecuali saat anak sedang tidur di tempat tidur. Sebagai orang tua, kita harus mencoba untuk tetap tenang ketika hal tersebut terjadi. Biasanya orang tua panik karena memikirkan efek benturan yang dapat dialami bayi, terlebih jika posisi tempat tidurnya cukup tinggi dari lantai. Sebelum bergegas pergi ke dokter, orang tua dapat memeriksa sendiri terlebih dahulu kondisi si kecil. Berikut beberapa pertolongan yang penting untuk dilakukan ketika anak terjatuh dari tempat tidur.
1. Menenangkan dan menghibur anak.
Terjatuh dari tempat tidur akan membuat bayi kaget dan takut. Orang tua bisa menenangkan dan mengajak anak bercanda jika tidak ditemukan cedera di tubuhnya, sembari memastikan anak tidak terluka atau memar.
2. Membersihkan luka
Jika ditemukan luka, segera cuci tangan dan bersihkan darah serta kotoran di luka anak. Beri kasa steril dan tekan dengan lembut untuk menghentikan pendarahan. Kemudian, jika ada, beri salep anti bakteri untuk mencegah infeksi. Ingatlah untuk rutin mengganti perban agar luka tetap kering, sehingga mempercepat penyembuhan.
3. Beri kompres dingin
Jika ditemukan memar atau benjol pada tubuh anak, beri kompres dingin dengan menggunakan es yang dibungkus kain. Kompres dingin diberikan untuk menghindari peradangan pada memar baru, sekitar 24-48 jam setelah terjadi benturan. Suhu dingin akan membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan.
4. Amati keadaan anak selama 24 jam berikutnya.
Apabila setelah terjatuh anak tetap bisa melakukan aktivitas secara normal, kemungkinan besar kondisinya tidak berbahaya, sehingga tidak perlu dibawa ke dokter. Namun, jika anak terlihat pucat, nafasnya terganggu, lebih sering menangis (khususnya saat posisi tubuh tertentu) dan rewel, segeralah bawa ke dokter untuk diperiksa dan mendapat penanganan yang tepat.
Sebagai langkah pencegahan supaya anak tidak terjatuh dari tempat tidur dan atau meminimalisir resiko akibat benturan karena terjatuh, Parents bisa melakukan ini yaa:
a. Memastikan ada orang dewasa yang bisa mengawasi atau menemani anak saat tidur atau bermain.
Meskipun kenyataannya sulit ya, Parents. Kadang ada tugas-tugas atau pekerjaan yang hanya bisa dikerjakan justru saat anak tidur, sehingga tidak memungkinkan untuk terus mendampingi anak. Alternatifnya, bisa menempatkan anak di lokasi yang bisa terjangkau pandangan orang tua. Bisa juga menggunakan CCTV yang ada sensor gerakan dan suaranya. Saat anak sedang bermain di tempat tidur, usahakan selalu temani anak. Jika akan meninggalkan anak, tempatkan anak di posisi yang aman terlebih dahulu, misalnya di posisi lantai yang lebih rendah.
b. Usahakan menggunakan tempat tidur khusus bayi.
Penggunaan tempat tidur bayi secara khusus memang belum umum digunakan di Indonesia. Kebanyakan orang tua di Indonesia tidak rela membiarkan bayi tidur jauh dari mereka. Selain itu, menidurkan bayi di tempat tidur khusus juga terkadang merepotkan untuk menyusui dan menidurkannya kembali jika terbangun. Namun, menurut penelitian, secara insting, bayi menyukai tempat-tempat yang kecil, seukuran dengan tubuh mereka. Mereka cenderung merasa aman dan nyaman. Sering kita melihat bayi-bayi suka bermain di bawah meja atau di dalam dus, bukan?
Memutuskan untuk membiarkan bayi tidur di boksnya juga cenderung lebih aman. Biasanya sudah ada pagar-pagar pengaman dengan tinggi yang sesuai untuk bayi, sehingga mencegahnya jatuh ke bawah. Saya pun sempat menggunakannya dalam beberapa kesempatan, meskipun tidak sering. Sebagai ibu yang full menyusui langsung, memang cukup sulit kalau harus menidurkan bayi secara terpisah. Namun, tidak ada salahnya dicoba atau dibiasakan ya, Parents. Ada beberapa bayi yang mudah untuk ditidurkan dan tidak terlalu sensitif dengan transisi posisi digendong ke posisi direbahkan di tempat tidur. Dengan melihat sisi keamanan untuk si kecil, tidak ada salahnya dicoba kan? 😉
c. Alasi sisi-sisi tempat tidur dengan alas lantai yang tebal dan empuk
Meletakkan alas lantai yang tebal dan empuk dapat menjadi alternatif yang baik untuk mengurangi resiko benturan saat anak terjatuh. Ada berbagai alternatif alas lantai yang bisa digunakan, seperti karpet yang agak tebal, playmat, dan sejenisnya, untuk meminimalisir efek benturan jika terjatuh. Saya sendiri di rumah menggunakan beberapa jenis alas lantai yang ditaruh di beberapa tempat yang biasanya digunakan untuk si kecil tidur. Di ruang depan TV yang biasanya dipakai untuk bermain juga, saya beri playmat Parklon dan karpet bulu yang agak tebal. Si kecil biasa tidur di situ juga menggunakan matras bayi. Lalu, di kamar tidur juga saya beri alas matras puzzle untuk mengantisipasi resiko benturan kalau si kecil terjatuh. Review tentang playmat saya tulis di postingan terpisah yaa.
d. Gunakan pagar pengaman / bedrail
Cara paling jitu agar anak tidak terjatuh dari tempat tidur adalah memastikan sekelilingnya tertutup oleh ‘tembok’ yang tidak bisa dilewati si kecil. Salah satu ‘tembok’ yang bisa menjadi alternatif adalah pagar pengaman tempat tidur atau biasa dikenal dengan bedrail, di sekeliling tempat tidur dan pastikan pengaman terkunci dengan tepat.
Orang tua ataupun orang dewasa lain yang menjaga anak tidak akan dapat memastikan sepenuhnya bahwa anak tidak akan terjatuh dari tempat tidur. Namun, setidaknya sudah ada upaya pencegahan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya dan mengurangi efek benturan yang diakibatkan.
Semoga informasi ini membantu, ya Parents!
Referensi:
Sumber 1: halodoc.com
Sumber 2: id.theasianparent.com-bayi