Aloha!
Beberapa hari yang lalu, Agni, anakku yang pertama, nemenin aku kerja di salah satu tempat makan di dekat sekolahnya. Gak biasanya, hari ini dia membuat aku panik, salah satu momen terpanik.
Manik-manik Mutiara Masuk ke Hidung Agni
Satu waktu, pas aku lagi fokus mengetik, dia mainin botol minuman (tumbler) aku. Tali pegangan tumblerku itu terbuat dari manik-manik putih yang dirangkai membentuk pegangan pendek. Kebayang kan ya?
“Ma, putus,” tiba-tiba Agni manggil aku. Ternyata tali manik-manik itu putus dan mutiara manik-nya berhamburan di meja. Beberapa jatuh ke lantai.
“Lho, kok bisa, Ni? Hati-hati ya lain kali. Tuh, jadi berantakan kemana-mana.” Nada suaraku agak keras karena aku agak sedih juga tumbler kesayanganku rusak.
Terus, aku beresin mutiara yang berhamburan di meja. Beberapa masih diberesin Agni, masih dia pegang. Lalu, aku lanjut ngetik lagi, sembari Agni masih membereskan beberapa mutiara yang tercecer.
Tiba-tiba dia manggil aku lagi. “Ma, ininya (sambil menunjukkan salah satu mutiara) masuk satu ke hidung (sambil menunjuk hidung sebelah kanannya.”
Terkaget aku langsung bertanya kok bisa mutiara itu masuk ke hidung T.T Sambil aku tanya juga saat itu yang dirasakan apa. Sesak atau ga. Agni mengangguk sambil terlihat bingung juga. Pikiran aku udah panik banget, takut mutiaranya menutup jalur nafas. Udah mau nangis karena takut juga rasanya huhu.
Akhirnya langsung aku bereskan semua barang bawaanku, sambil tetep aku pantau nafasnya. Nafasnya masih aman. Tapi aku tetep bilang jangan hirup keras-keras. Karena dia suka menghirup nafas seperti orang lagi pilek, paham kan ya, ak bilang sama dia kalau ada ingus bilang mama, di-sisi-in aja (dikeluarin), jangan ditarik (dihirup) masuk lagi ke dalam.
Pertolongan Pertama: Langsung Konsul ke Rumah Sakit
Setelah beres semuanya, aku langsung keluar dan memesan gojek untuk ke RS Elisabeth yang lokasinya di samping sekolah. Puji Tuhan dapat bapak Gojek yang kooperatif juga, ga ribet tektokan buat jemputnya karena kondisi jalan depan sekolah juga lagi ruwet. Lagi ada perbaikan jalan, jadi beberapa sisi jalan ditutup dan bikin macet.
Jujur, karena ini pengalaman pertama aku (dan semoga ga ada lagi pengalaman kayak gini ya), jadi aku langsung mikir untuk konsul ke rumah sakit. Belum pernah baca-baca sebelumnya dan udah ga sempet browsing-browsing karena panik 😅
Sambil di Gojek menuju ke IGD RS, aku telpon papanya, minta untuk segera pulang dan menyusul ke RS.
Sampai di rumah sakit, aku langsung menuju ke IGD. Di sana kami disambut beberapa suster yang mengarahkan kami untuk duduk dan menunggu dokter dulu di salah satu bed.
Selang beberapa waktu, dokter datang memeriksa. Dengan menggunakan senter kecil, dokter memeriksa bagian dalam hidungnya Agni. Kata dokter, posisi manik-maniknya masih cukup aman, belum sampai masuk ke rongga pernafasan, meskipun sudah agak dalam. Tapiii, kondisi Agni ga bisa diatasi di IGD karena posisi manik-manik sudah dalam dan kapasitas alat di IGD terbatas, jadi kami diarahkan langsung ke dokter THT.
Sayangnya, setelah dibantu cek oleh petugas, dokter THT baru praktek jam 5 sore, sedangkan kami di IGD itu jam 12an siang. Masih lama banget kannn.
Akhirnya setelah mempertimbangkan beberapa hal: jeda waktu yang lama, takut Agni ngantuk dan ga sadar ngehirup nafasnya dalam, atau hal lainnya, dan setelah ngobrol sama adik yang dokter juga, akhirnya aku cari alternatif rumah sakit lain yang jam praktik dokter THT nya ga terlalu sore. Setelah browsing, ternyata di RS Siloam Sepanjang Jaya, ada dokter THT yang praktik jam 3.
Akhirnya, setelah papanya sampai di RS Elisabeth, kami langsung jemput Fjora dan menuju ke RS Siloam Sepanjang Jaya. Sebelumnya, kami udah daftar dulu pakai aplikasi My Siloam, bisa langsung download di play store yaa untuk pengguna Android.
Puji Tuhan pelayanan si Siloam Sepanjang Jaya memuaskan. Sebelum jadwal praktik jam 3, dokter sudah dateng dan kami sudah bisa diproses untuk tindakan. Lega banget akhirnya mutiara di hidung Agni bisa meluncur keluar dengan sempurna 🥹

Tips dan Trik Penanganan Benda Asing Masuk Hidung
1. Hindari Mengambil Benda Asing Tanpa Pantauan Ahli
Jangan sembarangan mengambil benda asing dengan bantuan alat apapun kalau teman-teman tidak yakin, yaa. Kalau deteksi dan penanganannya tidak tepat, benda asing bisa masuk lebih dalam dan menjadi lebih berisiko.
2. Bernapas dengan Mulut
Untuk mencegah benda asing masuk semakin dalam ke saluran pernafasan, minta anak untuk bernafas secara perlahan. Bisa juga minta anak untuk bernafas dengan mulut supaya lebih aman.
3. Mencoba untuk Mendengus (Seperti Mau Bersin)
Mendengus atau menghembuskan nafas dengan kencang seperti mau bersin, dapat menjadi alternatif solusi agar bend asing tersebut keluar dari hidung. Tapi, kalau benda tersebut sudah masuk terlalu dalam, biasanya akan lebih sulit untuk keluar dengan menggunakan cara ini.
4. Segera Bawa ke Dokter
Cara paling aman untuk mengeluarkan benda asing dari hidung adalah ke dokter. Jika tidak yakin tentang keadaan anak seperti pengalaman saya, teman-teman bisa ke IGD terlebih dahulu.
Kalau kondisi benda asing memungkinkan untuk diambil dengan alat di IGD, akan langsung diberi tindakan. Namun, kalau tidak memungkinkan dan membutuhkan alat khusus, pasien akan dirujuk ke dokter THT.
Semoga pengalaman ini bisa jadi informasi yang berguna untuk teman-teman semua, yaa.
Pernah mengalami hal serupa? Share cerita kalian di kolom komen, yaa ☺️